Title : Please Believe Me,Please Be With Me [PART1/3]
Cast : 2PM’s Member as their self
You
(Reader) as Lee Hae Lin
Lee Young Dae as Your Older Brother
Special Appearance JYP Nation & F(x)’s Victoria
Genre : Romance
Lee Hae Lin’s POV
“Annyeonghaseyo Ahjumonim” sapaku sambil membungkuk
180 derajat pada perempuan yang sedang berbicara dengan ibuku di ruang tamu
saat aku pulang kuliah.
“Hae Lin,how are you?Long time no see..Remember me?”
Jawab perempuan itu sambil tersenyum. Senyumnya tak asing bagiku,seperti pernah
melihatnya.
“Ne?” tanyaku bingung.
“Hae Lin,tidak ingat siapa ini?Mungkin dia sudah
lupa,terakhir kali bertemu saat usianya 14 tahun kan?” Jawab ibuku pada orang
itu dalam bahasa Thailand.
“Eomma,kenapa bicara dalam bahasa Thailand?” jawabku
bertambah bingung.
“She’s Nickhun’s Mom,dear.Did you forget her?” jawab
ibuku.
“Omona?! Sawadika..” Jawabku sambil menyatukan kedua
telapak tanganku dan membungkuk pada ibunya Nichkhun sambil tersenyum malu.
“Tidak apa-apa. Sudah besar ya Hae Lin
sekarang,cantik lagi.Baru pulang?” Jawabnya dalam bahasa Thailand
“Yes mam,thankyou and sorry i’m really not remember
you..” jawabku singkat.
“Ganti bajumu,lalu makan siang.” Perintah ibuku.
“Ne eomma.” Jawabku sambil berlalu.
“Aisshh,bodohnya
aku.Bagaimana aku bisa lupa pada orang sepenting itu sich?Apa yang sedang dilakukan
Ibunya Nichkhun di rumahku ya?” Aku bertanya-tanya
dalam hati.
Ayahku asli keturunan Korea-Inggris sedangkan ibuku
keturunan Thailand,itulah mengapa aku bisa bahasa Korea dan Thailand. Aku juga
fasih berbahasa inggris karena ayahku selalu mengajak kami bicara dalam bahasa
inggris selama tinggal di Thailand. Sejak lahir sampai umurku 5 tahun aku
tinggal di Korea,tapi karena ayahku bekerja sebagai pengusaha,aku terpaksa
harus pindah ke Thailand dan menetap di sana sampai aku lulus SMP. Selama
tinggal di Thailand itulah,ibuku jadi dekat dengan ibunya Nichkhun. Wajar
saja,ayahku dan ibunya memiliki kerja sama yang bagus untuk bisnis mereka.Bertemu
Nichan,Nichkhun,Yanin,dan Cherreen hampir setiap hari membuat keluarga kami
sangat dekat. Sekarang umurku 19 tahun dan sedang berkuliah di KyungHee
University
*Flashback*
12 years ago at Nichkhun’s House
“Kakak Hae Lin,ayoo ke sini.” Ajak Cherreen sambil
tersenyum
“Ada apa Cherreen?” tanyaku.
“Aku mau memperkenalkan kakakku padamu.” Jawabnya
riang
“Kakaaaak..” Teriak Cherreen kecil pada 2 orang anak
laki-laki yang sedang duduk di halaman belakang.
“Cherreen,siapa dia?” Tanya Nichan.
“Teman baruku namanya kakak Lee Hae Lin.” Jawabnya
sambil menunjuk padaku.
“Hai,aku Lee Hae Lin. Kakak bisa memanggilku Hae Lin.”
Sapaku sambil menyodorkan tangan.
“Hai Hae Lin,aku Nichan.Apa kau orang Thailand?
Namamu tidak seperti orang Thailand ya?” jawabnya sambil menjabat tanganku.
“Aku dari Korea.” Jawabku sambil mengangguk.
“Waah,Korea?Kedengarannya keren.” Jawabnya
“Nichkhun,ayoo kenalan.” Ajak Nichan sambil menarik
tangan Nichkhun.
“Hai kakak,aku Lee Hae Lin.” Sapaku.
“Aku Nichkhun.” Jawabnya singkat.
“Nichkhun ini agak pemalu,apalagi sama perempuan.”
Kata Nichan sambil tersenyum dan menyikut Nichkhun.
Deg. Tiba-tiba jantungku berdetak tidak beraturan
setelah melihat wajahnya.Dia tidak tersenyum,hanya menatapku sesaat,tapi kenapa
aku jadi salah tingkah begini.
“Kakak,aku mau bermain dulu ya.” Kata Chereen sambil
menarik tanganku dan menjauh pergi dari situ.
“Baiklah,sering-sering berkunjung ya Hae Lin.” Jawab
Nichan.
*Flashback end*
Sejak pertemuan itu,aku menyadari satu hal kalau aku
sepertinya mengalami “jatuh cinta pada pandangan pertama” padahal saat itu
umurku baru 7 tahun dan Nichkhun baru berumur 10 tahun.
“Aisshhh,baboya babo babo..Kenapa aku bisa lupa
wajah ibunya?” Aku merutuki diriku sendiri. Bodohnya aku bisa melupakan wajah
ibu dari orang yang aku sukai itu.
“Ada urusan apa ya dia di sini? Kalau menurut
cerita-cerita yang aku baca biasanya jika ada Ibu dari laki-laki ada di rumah
si perempuan berarti mereka akan MENIKAH.” Aku bicara pada diriku sendiri.
“Ceklek..” Aku membuka pintu kamar. Lalu........
“OMONA?! Oppa,kau
mengagetkanku saja dengan berdiri tepat di depan pintu.Mau membuatku mati
terkena serangan jantung,hah?Sedang apa kau di kamarku,hah? Keluar sana.”
“Yak bocah,siapa yang
seharusnya keluar?Tidak baca tulisan di depan pintu?” Jawabnya santai sambil
mengganti bajunya.
Aku lalu membuka pintu
dan melihat tulisan yang tergantung di pintu “Young Dae’s Room”
“Aisssshhh,sial..” Aku
mengacak ngacak rambutku sendiri.
“Memangnya apa sich
yang kau pikirkan sampai salah masuk ruangan?Sepertinya tadi aku ada mendengar
kata MENIKAH ya?” Tanyanya memberi penekanan pada kata menikah,sambil meneguk
sebotol air lalu duduk di tepi ranjang.
Aku
mendekatinya,mengambil botol yang masih beris air setengah botol,lagu
meneguknya berharap air itu bisa mendinginkan kepalaku sejenak.
“Aaaaah~ segarnya.”
Jawabku.
“Yak! Jawab
pertanyaanku bocah.” Perintahnya sambil mengambil kembali botol air itu.
“Ada urusan apa Ibunya
Nichkhun ada di rumah kita ya Oppa?” tanyaku sambil menunduk
“Hahaha..Rupanya itu
masalahmu?Jangan bilang kalau kau berpikir akan menikah dengan si Nichkhun 2PM
itu.” Jawabnya sambil mengacak acak rambutku.
Aku hanya menatapnya
sebal tanpa membalas perkataannya. Karena memang benar aku bermimpi bisa
menikah dengannya. Hanya bermimpi.
“Kau serius rupanya?Mau
aku beri tahu 1 hal tentang Nichkhun? Kau tau kan,aku cukup dekat dengan
Nichkhun?” Katanya dengan tatapan menggodanya itu.
“Apa?” tanyaku.
Young Dae memaju
mundurkan jari telunjuk dan jari tengahnya secara bersamaan. Memberi isyarat
agar aku mendekat padanya.
“Dengarkan
baik-baik.Ini sangat penting.” Katanya
Aku mengangguk tanda
mengerti.
“Kau mau menikah dengan
Nichkhun?Hmmmmm...” Terdengar gumaman panjang darinya.
“Mim-pi sa-ja ka-u
bo-cah.Buahahahahaha..” Dia tertawa terbahak bahak setelah mengatakan hal itu.
“Yaaaak?! KURANG AJAR
KAU LEE YOUNG DAE!! Sudah bosan hidup rupanya,hah?!!” Jawabku emosi sambil
memukul mukul punggungnya.
“Yak!Yak! Sakit Hae Lin-ah.Mianhae,aku
hanya bercanda.” Young Dae berusaha melindungi punggungnya.
“Bercanda kepalamu?!”
jawabku sambil mencubit pipinya.
“Ceklek..” Tiba-tiba
pintu kamar terbuka.
“Aigoo~Hae Lin-ah
sedang apa kau di kamar oppa mu?” Tanya Eomma heran.
Belum sempat aku
menjawab pertanyaan eomma,ibu Nichkhun muncul dari belakang ibuku.Dan
oke,dengan posisi oppaku sedang meringkuk sambil menutupi punggungnya sedangkan
aku sedang berlutut sambil mencubit pipinya ini adalah hal yang paling
MEMALUKAN dalam hidupku.
“Hahaha..Kalian berdua
lucu sekali ya. Selalu bertengkar,sama seperti saat tinggal di Thailand dulu.”
Katanya.
“Lepaskan
tanganmu,bocah.” Young Dae menepis tanganku lalu mengusap usap pipinya.
“Ibunya Nichkhun mau
pamit untuk pulang.” Kata eomma.
“Mam,are you going back
to Thailand now?” tanyaku.
“Not now dear,i’m gonna
meet my son now.” Jawabnya
“Aaaah~ bertemu si
Nichkhun rupanya,titip salam saja kau Hae Lin pada si Ni mmmpphftt.” Aku
langsung menutup mulutnya sebelum dia melanjutkan kata-katanya.
“Kalau kau bicara
lagi,aku berani memastikan kalau kau tidak bisa menggunakan lenganmu yang
sebelah kanan itu untuk bermain badminton.” Ancamku sambil mengacungkan
telunjukku tepat di depan wajahnya. Dan dia mengangguk tanda mengerti.
“Sudah sudah,kalian ini
benar-benar.” Eomma menggelengkan kepalanya.
“Hae Lin,mau menemaniku
bertemu Nichkhun?Sudah lama juga kan kalian tidak bertemu?”
“Ne?”
“Impianmu terwujud Hae
Lin.” Sahut Young Dae.
Aku tidak membalas
perkataannya tapi langsung menatapnya penuh ancaman.
“Lain kali saja,aku ada
urusan.I’m sorry mam..” Jawabku sopan.
“Baiklah,tidak apa-apa.
Lain kali aku akan berkunjung lagi ya..Sampai bertemu lagi.” Jawabnya sambil
melambaikan tangan.
Aku tersenyum lalu
membungkuk dan melambaikan tangan.
“Aku mau keluar.
Membuat aku kesal saja kau Oppa.”
“Ya sudah keluar
sana,siapa yang menyuruhmu untuk masuk ke kamar ku memangnya?”
Aku menatapnya dengan
tatapan kesal. “ Bruaaak” Aku membanting pintu kamarnya. Lalu berjalan ke arah
kamarku.
“Drrrttt.. Drrrttt.. Drrrttt..”
Hp ku bergetar ada panggilan masuk,setelah aku lihat dari Suzy Miss A
“Yeoboseyo?” jawabku
“Eonni jigeum eodiya?”
tanyanya (Kakak sekarang ada dimana?)
“Aku di rumah,ada apa?”
“Bermainlah ke JYPE
Building,sombong sekali unnie sekarang.”
“Yak Suji-ya,aku bukan
sombong tapi memang aku tidak ada waktu untuk berkunjung ke sana.”
“Sibuk sekali ya? Apa
eonni tidak merindukan aku?”
“Bukan begitu,tapi aku
benar-benar tidak bisa suji-ya..Mianhae”
“Hari sabtu ini kami
semua berkumpul untuk merayakan ulang tahun PD nim,eonni ikut kan?Apa reaksinya
kalo eonni tidak datang?”
“Aah~ Aku
lupa..Baiklah,aku akan ke sana..Tapi aku mungkin datang terlambat.”
“Okay..Sampai bertemu
hari sabtu ya..Annyeong.Tut tut tut”
“Cepat sekali dia
menutup teleponnya.” Kataku singkat.
Aku memang dekat dengan
semua orang di JYPE, karena adik perempuan ayahku menikah dengan JYP ya seperti
yang kalian tau itu J.Y Park atau Park Jin Young,jadi secara tidak langsung,aku
memang keponakannya.Aku sering bermain di JYPE Building,sejak aku kembali ke
korea waktu umurku 15 tahun,bibiku sering sekali mengajakku bermain di
situ..karenanya aku menjadi akrab dengan semua artis,staff,atau pun
trainingnya..Bahkan aku memanggil JYP dengan sebutan daddy.
Aku berjalan ke ruang
tamu dan duduk di samping ibu yang sedang duduk sambil membaca majalah.
“Eomma..” panggilku
“Ne?”
“Hari sabtu nanti daddy
ulang tahun,apa eomma dan appa akan datang?”
“Tentu saja,tapi
mungkin akan sedikit terlambat.Mungkin kau akan pergi duluan bersama oppamu.”
“Aku tidak bisa sampai
di sana tepat waktu eommoni, aku harus latihan ekstra hari sabtu nanti.Jadi,Hae
Lin kau harus pergi sendiri kali ini.” Young Dae berjalan dari arah dapur lalu
naik ke kamarnya.Sejak kapan dia berpindah tempat dengan cepat seperti itu.
“Yaaah,begitukah?” Aku
memasang wajah cemberut.
“Kau bisa pergi bersama
tante Lee kan?” tanya eomma
“Terlalu cepat kalau
aku berangkat bersamanya,dia pasti sibuk mengurus ini dan itu di sana.Dan
aku?Pasti hanya seperti obat nyamuk di sana.”
“Ya sudah pergi saja
sendiri,naik taksi saja jangan menyetir mobilmu sendiri.Nantinya kan kamu
pulang bersama kami.arraseo?”
“Ne eomma..Ah,ada yang
mau aku tanyakan pada eomma.”
“Apa?”
“Ada perlu apa eommanya
Nichkhun datang ke sini?”
“Oh,cuma ingin
berkunjung saja,kenapa memangnya?”
“Tumben sekali,aku
jarang melihatnya berkunjung ke sini..”
“Kamu saja yang jarang
melihatnya,dia sudah sering ke sini untuk mengunjungi eomma atau hanya sekedar
mengobrol.Kamu kan tau bagaimana hubungan eomma dengannya kan?”
“Oh begitu rupanya.”
“Memangnya menurutmu
kenapa dia ke sini? Mau menjodohkanmu dengan anaknya?”
“Eo?Anii eomma..” aku
mengibas-ngibaskan tanganku ke kiri dan kanan di depan wajahku.
“Jangan bohong.Eomma
tau kamu menyukai si Nichkhun itu kan? Mengaku saja,eomma tau Nichkhun itu kan
tipemu ya?”
“Aaah eomma
sudahlah,aku tidak mau membahas ini lagi,membuatku malu saja.”
“Mau eomma beritaukan 1
hal padamu tentang Nichkhun?”
“Apa?Eomma tau apa?”
Eomma memajukan
wajahnya dan berbisik di telingaku “Kamu mau menikah dengan Nichkhun? Mimpi
saja kamu kekekeke” Eomma terkekeh kecil di telingaku.
“Kyaaaaa~
Eommaaaaa..Benar2..Sekarang aku tau sifat oppa seperti siapa..”
Aku bangkit berdiri dan
meninggalkan Eomma yang puas tertawa meledekku.
*Sabtu 13 Desember
pukul 4.30 PM*
“Drrrttt.. Drrrttt.. Drrrttt..”
Hp ku bergetar ada panggilan masuk.
“Hoaaamh..Siapa yang
mengganggu tidur siangku di hari sabtu ini?” Aku duduk di atas kasur sambil
mengucek kedua mataku.
“Eomma” tulisan yang
tertera di layar Hp ku
“Yeoboseyo eomma-ya?”
“Yak! Lee Hae Lin,dimana
kamu sekarang?Cepat datang,eomma saja sudah sampai.”
“Ne?Aku masih di
rumah.Kenapa harus terburu-buru?”
“LEE HAE LIN !! KAU
LUPA HARI INI DADDY KESAYANGANMU ULANG TAHUN? BENAR-BENAR ANAK PEREMPUAN SATU
INI?ADUH LEHERKU?!”
Aku langsung menjauhkan
Hp ku dari telinga,teriakan Eomma bisa membuatku kehilangan pendengaran
nantinya ckck
“Omona,aku lupa eomma..Mianhae..”
Aku menggaruk kepalaku yang tidak gatal
“Acara akan dimulai 1
jam lagi dan dalam waktu 45 menit kau harus sudah ada di sini.Appa akan meminta
sopir taksi untuk datang dalam waktu setengah jam Bersiaplah Hae Lin.Tut tut
tut..” Appa langsung bicara dan
menutup teleponnya.
“Gawat?! Waktuku hanya
setengah jam dari sekarang..Baboya kenapa aku bisa lupa?Aissh”
Aku langsung mandi
kilat dan memilih pakaian lalu berdandan.Oke,karena acaranya sangat formal mau
tidak mau aku harus berdandan sesuai acara.Aku melirik jam dinding yang
menunjukkan waktuku tinggal 5 belas menit lagi. Aku bergegas merias wajahku.
Dan,akhirnya aku siap tepat waktu.
“Hae Lin,jangan
mempermalukan dirimu sendiri di depan Nichkhun Oppa hari ini.Fighting.” Aku
memandang ke arah cermin,bicara di depan cermin dan mengepalkan tanganku.
*JYPE Building at 17.15*
“Terimakasih pak
sopir,ambil kembaliannya.” Kataku sambil menyerahkan uang
dan turun dari taksi.
“Hufft,hampir saja aku
terlambat.Untung waktunya tepat.” Aku bicara pada diriku sendiri sambil
merapikan bajuku.
“Hae Lin ssi.”
“Seperti ada yang
memanggil namaku.” Saat aku mencari suara itu,ternyata ada enam pria-pria
tampan berjas hitam berdiri dengan jarak 3 meter dari tempatku, siapa lagi
mereka kalau bukan 2PM. Walaupun aku sering bermain di sini,bukan berarti aku
tidak mengidolakan mereka. Aku ini seorang HOTTEST. Dan member fav ku tentu
saja Nichkhun.
“Annyeonghaseyo.” Aku
melambaikan tangan dan membungkuk pada mereka dalam jarak 3 meter.
“Hae Lin
ssi,oraenmaneyo.” Kata Wooyoung yang berjalan mendekati aku diikuti member
lain.
“Ye Oppa.” Aku
tersenyum malu-malu.
Mereka ber enam sangat
menyilaukan mata mengenakan pakaian formal seperti itu. Apalagi Nichkhun Oppa
dengan kemeja pink magenta lengan panjang yang pas sekali dengan badannya,lalu
dasi hitam yang bermotif garis pink pastel di lehernya,ada rompi warna hitam
yang menutupi bagian bawah dasi itu,dan dia menenteng jas hitam di tangan
kanannya.Tidak lupa celana panjang hitam dan sepatunya yang membuatnya semakin
terlihat waah.Dia terlihat sangat sempurna dengan semua itu.OMONA. Sulit sekali
rasanya menahan teriakanku untuk tidak keluar saat ini.
“Yak?! Kalian berdua,Khun
Hyung dan Hae Lin ssi terlihat seperti pasangan dengan mengenakan pakaian yang
berwarna sama seperti ini. Kalian janjian ya?” tanya Chansung.
“Eo?Aniyo.” Jawabku
cepat-cepat. Ya,aku pun baru menyadari ternyata memang benar kami terlihat
seperti “couple”. Nichkun memakai pakaian dengan warna yang sama denganku. Aku
memakai dress selutut warna pink magenta dengan pita hitam di tengahnya dan
blazer warna hitam.
“Khun hyung?” panggil
Junho
“Ye?Ah,aniyo.Kami tidak
janjian.Sama sekali tidak,bagaimana mungkin.Kan kami sudah jarang bertemu.”
“Sudahlah,ayo kita
masuk.PD nim pasti sudah menunggu.” Suara Junsu menyelamatkan aku kali ini.
“Ladies Fisrt.”
Taecyeon mendorong pintu dan mempersilahkan aku masuk terlebih dahulu.
“Gomapseumnida.”
Jawabku
Aku masuk ke JYPE
Building yang sudah disulap seperti resto dengan design interior mirip seperti
pesta ulang tahun. Di dalam ada 4 meja bundar besar dan kursi
disekitarnya.Terdapat kertas putih yang berdiri tegak di meja tersebut.2 meja
bertuliskan Keluarga,1 meja bertuliskan artis dan trainee,dan 1 meja lagi
bertuliskan staff. Makanan pun sudah tersedia,tapi masih ditutup rapat.
“Daddy..” Aku memanggil
JYP saat melihatnya keluar dari sebuah ruangan dekat meja keluarga. Aku berlari
menghampirinya.
“Happy birthday my
daddy.” Aku memeluknya erat dan tersenyum. Dan JYP membalas pelukan dan
mengelus punggungku.
“Thankyou my beloved Hae
Lin.Daddy pikir kamu tidak datang.” Jawabnya sambil melepas pelukanku
“Choisonghamnida.Aku
baru tiba,karena tadi aku ketiduran daddy..kekeke” Aku tersenyum malu.
“Kamu ini,sudah besar
tetap saja pelupa.Duduklah di sana.Di meja keluarga.”
“Ye..”
“Hae Lin eonni yaa~”
Belum sempat aku berbalik dan melihat siapa yang memanggilku aku langsung
dipeluk oleh si Suzy.
“Mengagetkan ku saja
kamu.”
“Eonniya,bogoshipoyo.”
“Yak?! Lepaskan dulu
pelukanmu aku tidak bisa bernafas suji ya.”
“Eonni,duduk bersama
kami ya di meja artis,ya ya ya..Jebal.” katanya sambil mengeluarkan aegyo
mautnya itu.
“Tanyakan dulu pada
daddy ku.”
“PD niiim..Hae Lin
eonni bolehkan duduk bersamaku di meja artis,boleh ya?Jebaaal.” Tanyanya sambil
beraegyo lagi,aku yakin tidak ada yang akan menolaknya kalo dia sudah meminta
dibarengi aegyonya.
“Baiklah,silahkan..Bawa
dia sesuka hatimu.” Jawab daddy
“Eonni,ayo ikut aku.”
Suzy menggandeng lenganku dan menggiring(?) aku ke meja untuk para artis dan
trainee
Aku duduk di sebelah
suzy. Aku memperhatikan sambil menghitung kursi yang ada di meja ini,semuanya
sudah mendapat tempat duduknya masing-masing..Wonder Girls,2AM,San E,Joo,Miss
A,para trainee. Dan kebetulan kursi di sebelahku kosong. Ini berarti yang akan
duduk di sebelahku adalah member 2PM. Astaga,jantungku berdegup kencang saat
aku memikirkannya. Tidak lama kemudian,member 2PM datang ke meja ini satu per
satu. Mulai dari Junsu,Junho,Taecyeon,Chansung,Wooyoung..Dan yang duduk di
sebelahku adalah...Nichkhun. OMG?! Aku harus mengatur nafasku dulu supaya tidak
terlihat seperti orang yang sulit bernafas.
“Eonni,gwaenchanayo?Eonni
kelihatan habis bertemu hantu.Jangan gugup walaupun di sebelahmu itu Nichkhun
Oppa.Biasa saja.” tanya Suzy
“Ne?Aah,nan gwaenchana”
jawabku.
“Annyeonghaseyo Hae Lin
ssi.” Sapa Nichkhun
“Ne annyeonghaseyo.”
Jawabku singkat. Oke,sepertinya aku harus tetap berusaha menjaga detak jantung
dan nafasku tetap beraturan sampai acara ini selesai.
“Huufft..” Aku menarik
nafas panjang.
“Gwaenchanseumnida?Kenapa
kamu menarik nafas panjang?” tanya Nichkhun.
“Ne gwaenchanseumnida.”
“Yeoreobun
Annyeonghasimnikka.” MC memulai acara
Satu setengah jam
kemudian kami semua makan malam,lalu mengobrol,bahkan ada yang berdansa.
Berhubung banyak artis di sini,jadi mereka semua banyak mempersembahkan lagu
ataupun unjuk kebolehan mereka di sini. Sangat menghibur. Dan tak terasa waktu
sudah berjalan selama tiga setengah jam, yang berarti sekarang pukul 9 malam.
“Hae Lin, eomma dan
appa akan pulang lebih awal, ada sesuatu yang harus appa urus,nanti kamu akan
pulang dengan oppamu ya.” Appa menghampiriku yang sedang duduk.
“Ne Appa.”
“Jangan banyak minum
alkohol ataupun bir. Kalau bisa kamu jangan sampai minum-minuman itu ya Hae Lin,nanti
kalau kamu mabuk akan merepotkan oppamu.” Kata Eomma
“Eomma..Aku kan sudah
besar,kenapa tidak boleh?Menyebalkan.” Aku memasang tampang cemberut.
“Turuti saja apa yang
dikatakan eomma mu Hae Lin. Kami pulang dulu. Jaga dirimu baik-baik ya.” Jawab
Appa
“Ne..Josimhae.”
Lalu eomma dan appa
pergi keluar gedung.
“Huwah melelahkan,tapi
menyenangkan juga bisa menghibur banyak orang di sini.” Kata Chansung sambil
jalan ke meja artis.
“Hae Lin,sendiri saja,mau
berdansa bersamaku?” ajak Junho
“Shireoyo Oppa.Halsu
eobda” Aku menggeleng (Tidak Mau,aku tidak bisa)
“Bagaimana kalau kita
bermain Truth or Dare? Sekarang saatnya anak muda yang beraksi.” Taecyeon
menjelaskan dengan semangat.
“Setuju hyung,yang
kalah harus minum bir 1 gelas.Eoteokhaeyo?” Wooyoung juga tidak kalah semangat
“Hae Lin ssi?” tanya
Junsu
“Baiklah..Aku ikut.”
Jawabku
“Apanya yang ikut Hae
Lin? Kamu kan tidak bisa minum,kamu masih kecil..” Young Dae Oppa datang dari
arah luar.
“Oppa,aku sudah 19
tahun. Tidak ada yang melarangnya. Hukum juga tidak melarangnya.”
“Yakin? Pasti tadi
eomma sudah memperingatkanmu kan?”
“Biarkanlah Hae Lin
minum,untuk malam ini saja Young Dae ssi.” Jawab Nichkhun.
“Tapi nanti aku yang
kena getahnya Nichkhun ssi.”
“Oppa! Kau merusak
suasana hatiku yang sedang bagus.Lihat apa yang akan terjadi padamu nanti.” Aku
sedikit mengancam
“Baiklah
Baiklah.Terserah kau saja. Aku tidak bertanggung jawab atas perbuatanmu ya. Kau
harus menjelaskan pada Eomma nanti kalau kau pulang mabuk.Aku mau mengucapkan
selamat ulang tahun dulu pada PD nim.” Katanya sambil berlalu.
“Baiklah,kalau begitu
ayo semuanya berkumpul. Kita kan bermain game Truth or Dare.” Taecyeon tambah
semangat.
“Gomapseumnida Nichkhun
Oppa.” Kataku
Nichkhun membalasnya
dengan tersenyum
Satu jam kemudian aku
sudah menghabiskan 2 gelas bir, dan itu membuat kepalaku sangat sakit sekarang.
“Yak Hae Lin ssi,kamu
kalah lagi. Pilih Truth or Dare?” tanya Junsu
“Mwo?Aku kalah
lagi?Omonaa.” Aku memegang kepalaku pusing.
“Haduh si Hae Lin ini
mabuk matilah aku.” Young Dae berlari ke arahku
“Nichkhun ssi tolong
antarkan dia pulang nanti ya,aku ada perlu sebentar di tempat latihan.”
“Ye. Lagipula aku yang
mengijinkannya minum tadi,jadi aku yang harus bertanggung jawab.” Jawabnya
“Aku pergi dulu.”
Katanya sambil berlalu.
“Kamu memilih truth or
dare? Truth saja lah, kamu sudah mabuk berat seperti itu.” Tantang Chansung.
“Ani..”
“Kreeeek..” Aku mencoba
berdiri dari kursi,tapi yang aku lihat
semuanya bergerak dan badanku mulai tidak seimbang.
“Kalau aku memilih
truth,kalian pasti akaan..”
“Bruuuuuk”
*Hae Lin POV End*
*Nichkhun POV*
“Kalau aku memilih
truth,kalian pasti akaan..” sahut Hae Lin yang mencoba berdiri padahal badannya
sudah oleng. Dan..
“Bruuuuuk” bunyi kursi
jatuh.
Dia hampir saja
membentur lantai kalau aku tidak cepat bergerak dan menahan tubuhnya. Dasar
perempuan 1 ini,sudah jelas mabuk masih berusaha untuk main. Keras kepala
sekali dia.
“Yak! Yak! Yak!” teriak
yang lain.
“Choisonghamnida. Aku
harus mengantar Hae Lin pulang dulu. Ini sudah malam. Kalian lanjutkan saja.”
jawabku
“Nichkhun Oppa,nan
gwaenchana. Biarkan aku main yaa.. 1 kali lagi saja. Jebaaal.” Hae Lin sedang
beraegyo,sadar atau tidak aegyonya sangat imut sekali.
“Tidak bisa.Kita harus
pulang Hae Lin.”
“Aku permisi dulu
semuanya.”
Aku mencoba menuntunnya
keluar dan berjalan ke arah mobilku. Perempuan ini, seperti anak kecil saat
mabuk. Manja,pandai aegyo,dan dia cantik. Aku menyadarinya sekarang,pakaian
kami memang seperti couple.
“Hae Lin,kamu masih
sadar kan?” Aku melihatnya sudah menutup mata saja.
“Hmmmm..” Dia hanya
menggumam,berarti masih sadar dan belum tidur.
“Awas kepalamu,kita
akan masuk ke dalam mobilku ya.”
Aku membuka pintu mobil
dan menjaga kepalanya agar tidak terbentur pintu mobil. Aku berhasil
mendudukannya di kursi penumpang,tapi sepertinya dia sudah tertidur dan tidak
sadar. Aku bermaksud untuk membuat posisi tidurnya lebih nyaman dengan
mendorong kursi penumpang ke belakang. Dan tiba-tiba saja..
“Nichkhun Oppaa..” Hae
Lin mengalungkan tangannya di leherku,menarik leherku lebih dekat ke wajahnya.
Sekarang jarak antara wajah kami hanya 5 cm.
“Astaga..Apa
dia tidak sadar kalau aku ini juga laki-laki normal.”
Aku membatin.
Aku melepaskan
tangannya perlahan dan membuka jasku untuk menutupi tubuhnya yang aku yakin
pasti merasa sangat kedinginan di musim dingin korea yang seperti ini.
“Buuk.” Aku menutup
pintu mobil. Aku menyalakan mesin dan mulai mengantar Hae Lin ke rumahnya.
“Oppaa.” Panggilnya
pelan.
“Ne?”
“Bernyanyilah untukku
Oppa,aku tau suaramu sangaaaaaat merdu.” Dia berbicara sambil menutup
matanya,dan tangannya melambai-lambai di depan wajahnya.
“Bernyanyi untukmu?Lagu
apa?”
“Apa saja,.Aku hanya
ingin mendengar suaramu saat bernyanyi langsung di hadapanku. Asal Oppa tau
saja,aku ini seorang Hottest dan aku sangat menyukaimu.Hahahaha.” dia
benar-benar mabuk berat sekarang.
Aku tersenyum melihat
tingkahnya. Untuk ukuran orang yang sedang mabuk,dia termasuk banyak bicara
juga.
“Baiklah aku akan
bernyanyi untukmu,dengarkan baik-baik ya.”
내게 언젠가 왔던 너의 얼굴을 기억해
Nega onjen-ga watdon noye olgureul giokhe
Nega onjen-ga watdon noye olgureul giokhe
멈춰있던 내맘을, 밉게도 고장난 내 가슴을
Momcwo itdon nemameul, mipgedo gojangnan ne gaseumeul
너의 환한 미소가 쉽게도 연거야
Noye hwanhan misoga swipgedo yon-goya
“Woaaa,Nothing Better..I
really like this song Oppa.This is my favorite song ever.”
Dia masih menutup matanya
tapi begitu mendengarku bernyanyi,dia tersenyum sangat manis bahkan bicara
dalam bahasa inggris. Aku curiga dia mabuk atau tidak sebenarnya.
*At Hae Lin’s House*
Aku menghentikan mobil
tepat di depan rumahnya,dia tertidur sangat pulas sepertinya saat aku bernyanyi
untuknya tadi. Dia bilang itu lagu kesukaanya,tapi sepertinya saat mabuk jadi
lagu “nina bobo” untuknya. Dan masalah baru lagi sekarang adalah aku tidak tega
membangunkannya.
“Apa
yang harus aku lakukan untuk membangunkannya?”
batinku.
“Aah,aku ada ide.”
Aku mengambil ponsel di
saku celanaku dan menelepon ke ponsel ibu.
“Hello mom?”
“Nichkhun,ada apa kamu
menelepon ibu larut malam begini?Apa terjadi sesuatu?” tanya ibu
“Tidak terjadi apa-apa
mom..I’m Okay..Ibu tidak perlu khawatir..Bisa tolong ibu berikan aku nomor telepon ibunya Hae Lin?”
“Untuk apa?Tengah malam
begini?”
“Hae Lin mabuk,aku
mengantarnya pulang,tapi dia tertidur sangat pulas di mobilku sekarang, aku
tidak tega membangunkannya mom..What should i do?”
“Begitu
ternyata,baiklah..Tutup dulu teleponnya..Ibu akan memberikan nomor teleponya.
Jaga Hae Lin baik-baik,kamu pasti sudah tau kan dia akan jadi....”
“Mom,bisakah cepat
sedikit ini sudah larut malam kan?”
“Baiklah..Selamat malam
Nichkhun. Jaga dirimu.Tut.. Tut.. Tut..”
Tidak lama,ibu
memberikan nomor telepon ibunya Hae Lin.
“Yeoboseyo”
“Ne,nuguseyo?”
“Jeoneun Nichkhun imnida.”
“Aah,Nichkhun ssi,ada
apa menelepon malam-malam begini?Apa terjadi sesuatu pada Hae Lin atau Young
Dae?”
“Tidak tante. Aku
berada di depan rumah tante sekarang, dan Hae Lin sedang mabuk berat di dalam
mobilku saat ini.”
“Aah,begitu rupanya.
Baiklah,tunggu sebentar ya. Tante akan keluar.Tut tut..”
5 menit kemudian pintu
pagar terbuka dan aku melihat ibunya Hae Lin keluar dengan mantel tebal. Aku
turun dari mobil dan menghampirinya.
“Annyeonghaseyo
ahjumonim.” Aku membungkuk lalu tersenyum pada ibunya.
“Ne Annyeonghaseyo
Nichkhun ssi. Dimana Hae Lin?”
“Di dalam mobil.” Lalu
aku membuka pintu mobil dan mendapati Hae Lin benar-benar tertidur sangat
nyenyak.
“Hae Lin.” Panggil
ibunya
“Hae Lin ah.” Kali ini
dengan volume lebih kencang tapi dia
tidak bergerak sedikitpun.
“Hae Lin ssi.” Ibunya
mendekati dan mengusap kakinya tapi dia tetap
tidur.
“Yak Yak Yak ?! Hae Lin
ah cepat bangun. Atau ibu siram kamu dengan air. Yak?!” Kali ini ibunya
berteriak dan mengguncangkan badan Hae Lin. Dan hasilnya...
“Hmmmm..” Hae Lin hanya
bergumam tanpa membuka matanya.
“Omona?! Seharusnya kau
tendang saja dia keluar dari mobilmu Nichkhun ssi.”
“Tidak mungkin aku
melakukan hal itu bibi.Bisa saja bibi ini.” Aku tersenyum.
“Hae Lin..Ibu hitung
sampai 3 kalau kau tidak bangun juga silahkan bermalam di luar. Hana..Dul..”
“Eommaaaaa..Neomu
yeppeoyo” Hae Lin akhirnya bangun dan mencoba berdiri,tapi gagal karena dia
oleng.
“Hah?! Kau ini,mabuk
baru memuji eomma. Dasar..Cepat keluar.”
Hae Lin mencoba berdiri
lagi,dan ternyata dia berhasil. Tapi setelah itu..
“Bruuuuuk..” Dia hampir
jatuh kalau saja aku tidak dengan segera menopang badannya.
“Lihat kan? Kamu ini
hanya merepotkan orang saja Hae Lin.”
“Tidak apa-apa
tante,ini salahku juga.” Jawabku
“Eommaaa,ayo kita
masuk..Di sini dingin.” Jawabnya sambil menyilangkan kedua tangannya di depan
dada,tanda memang dia kedinginan.
“Kau ini. Eomma tidak
kuat membawamu ke dalam.”
“Biar aku saja yang
menggendongnya ke dalam tante.”
Lalu kami masuk dan
mengantarnya sampai ke ruang tamu dan menyerahkan Hae Lin pada ibunya.
“Kamsahamnida Nichkhun
ssi.Maaf telah merepotkanmu ya.”
“Ne,tidak apa-apa
tante, aku juga yang mengijinkannya mabuk seperti itu. Choisonghamnida.” Aku
membungkuk.
“Nichkhun
Oppa..Gomawoyo..” kata Hae Lin masih dengan mata setengah terbuka dan tersenyum
sambil mencoba membungkuk.
“Ne,istirahatlah.”
“Apa ibumu sudah
kembali ke Thailand?”
“Ya,kemarin baru saja
kembali.Aku mau pamit dulu tante.Maaf sudah menggangu.”
“Hati-hati di jalan ya.
Ini sudah larut malam.”
Aku membalikkan badan
dan bersiap untuk melangkah,tapi sesaat kemudian
“Nichkhun Oppa.”
Panggilnya
“Ne?”
“Saranghaeyo..haha ” Hae
Lin membuat love sign dengan kedua tangannya yang diletakkan di kepalanya. Aku
yakin dia melakukan hal itu tanpa sadar,karena kedua matanya semakin menutup
bahkan dia tertawa.
“Aigoo?! Benar-benar
mabuk berat dia rupanya..Ayo kita ke kamarmu ke atas.”
“Apa bibi kuat?Perlu
aku yang membawanya?”
“Sepertinya aku
membutuhkan bantuanmu Nichkhun ssi.”
“Ne.Gwaenchanayo.”
Aku menggendongnya di punggungku..Gadis
ini benar-benar sudah menjelma(?) menjadi gadis yang cantik, bukan gadis kecil
pemalu yang pertama kali aku temui 12 tahun yang lalu.
“Oppa..Punggungmu
hangat.” Hae Lin bergumam.
Aku tersenyum namun
tidak berkata apa-apa.
“Kita sudah sampai,turunkan
dia di sini saja Nichkhun ssi.”
“Ne.”
“Kamsahamnida.
Benar-benar merepotkanmu kali ini ya.”
“Tidak apa-apa tante.
Aku pulang dulu.”
“Ne..Hati-hati ya.”
“Oppa..Annyeong.” Dia
melambaikan tangan dan tersenyum
*Nichkhun’s POV End*
*Hae Lin’s POV*
“Hoaaaammmh..” Aku
mencoba membuka mataku perlahan tapi rasanya berat sekali.
“Jam berapa sekarang?”
Aku terduduk di tempat tidur,kepalaku masih terasa sedikit pusing.
Aku mencari jam waker
di meja riasku,tapi semua yang kulihat serasa bergerak.Aku melihat ke
sekeliling ruangan dan menemukan jas warna hitam menggantung di pintu kamar.
“Jas
siapa itu?Seperti pernah melihatnya.” Batinku.
Aku duduk sebentar,lalu
beranjak dari tempat tidur,menggosok gigi dan mencuci muka.
“Haah~ segarnya.”
Aku turun ke bawah dan
menghampiri ibu yang sedang duduk menonton tv di ruang tamu dan duduk di
sebelahnya.
“Eomma,kepalaku masih
terasa pusing. Tolong buatkan segelas teh madu hangat ya eomma.” Pintaku sambil
mengalungkan tangannku di lengan eomma dan meletakkan kepalaku di pundaknya.
“Dasar anak manja.Kamu
ini,sudah tau kamu tidak bisa minum.Tapi malah mabuk sampai seperti orang gila
kemarin malam.”
“Hehehe.Mianhae,aku kan
hanya ingin bersenang-senang saja kemarin eomma.”
“Baiklah,tunggu di sini
tuan putri.” Lalu eomma beranjak dari ruang tamu ke dapur.
Dan beberapa saat
kemudian eomma sudah membawa segelas teh madu hangat.
“Hmmm..Massitta..Thankyou
so much my mom. I love you. Muah.” Aku mengecup pipi eomma.
“Dasar kamu ini.Untung
kemarin ada Nichkhun yang mengantarmu pulang dan membawamu ke kamar,kalau tidak
eomma akan meninggalkanmu untuk tidur di jalanan.”
“Yak Eomma?!Eh,tunggu
sebentar..Kemarin yang mengantar aku Nichkhun Oppa?Berarti jas di kamarku itu
punya dia?Pantas saja seperti pernah melihatnya.”
“Ya begitulah.Dari tadi
dia sudah 2x menelepon ibu,menanyakan bagaimana keadaanmu.Sepertinya dia merasa
khawatir dan merasa bersalah padamu.”
“Aaah jeongmalyo?
Bagaimana dia bisa tau nomor telepon ibu?Apa aku melakukan hal yang bodoh
kemarin malam eomma saat aku mabuk?”
“Kamu ini cerewet
sekali,ingat saja sendiri.”
“Ddrrrttt.. Ddrrrttt..”
suara hp bergetar.
“Nah,lihat pasti itu
yang menelepon Nichkhun. Tunggu sebentar biar ibu angkat.”
Aku berdiri di sebelah
ibu dan meletakkan telingaku di belakang ponsel ibu.
“Yeoboseyo.”
“Yeoboseyo Nichkhun
ssi.”
“Apa Hae Lin sudah
bangun tidur tante?”
“Ya,baru saja
bangun..Kamu ingin bicara dengannya kan? Telepon saja ke ponselnya. Dia sudah
sepenuhnya sadar dari kemabukkannya.”
“Eomma.” Aku berbisik
sambil menyikut lengan eomma.
“Aah~ Ne tante.Terima
kasih dan semoga hari tante menyenangkan.”
“Tut..Tut..Tut..”
“Woaaah~ eomma,dia
benar-benar menelepon untuk menanyakan keadaanku?Baiknyaa~”
“Cepat pergi ke kamarmu
sana,dia akan menelepon mu kan?”
“Ne~ aku ke kamar dulu
eomma.”
Aku berlari secepat
kilat menaiki anak tangga.
“Seorang Nichkhun 2PM
meneleponku?Mimpi apa aku semalam?hahaha.” Aku tersenyum sangat bahagia.
Sewaktu aku sampai di
kamar ponselku sudah bergetar..
“OMO?! Aku deg degan.”
Aku bicara sambil memegang dadaku.
“Yeoboseyo.”
“Yeoboseyo,nuguya?” Aku
berpura-pura tidak tau.
“Nichkhunie Oppa yeyo.”
“OMO?!Aku
tidak percaya ini benar-benar Nichkhun.” Aku mencegah teriakan
histerisku keluar saat ini.Ya memang aku mengenalnya sejak kecil,tapi aku hanya
bertemu,tanpa mengobrol.Lagi pula,aku selalu menjaga jarak darinya sejak bertemu
kembali sewaktu dia menjadi trainee dan debut menjadi artis. Dan itu berarti
sudah 4 tahun berlalu.
“Ne..Oppa.Ada apa?”
“Apa keadaanmu
baik-baik saja?”
“Ne..Masih sedikit
pusing kepalaku. Tapi tadi eomma sudah memberikan teh madu hangat.”
“Aaah~begitu rupanya.
Kenapa kamu tidak bilang kalau kamu benar-benar tidak bisa minum? Kalau seperti
itu,aku tidak akan mengijinkanmu kemarin.”
“Mianhaeyo Oppa..Aah~
jas Oppa tertinggal,apa mau aku antarkan?”
“Tidak apa-apa.Aku
sedang berada di Incheon Airport sekarang.”
“Eo?Oppa mau pergi
kemana?”
“2PM ada acara di
Jepang selama 3 hari.”
“Begitu
rupanya.Baiklah,kalau begitu. Aku akan mengantarkannya nanti saat Oppa pulang.”
“Baiklah. Apa ada
oleh-oleh yang kamu mau dari jepang?”
“Oppa akan
membelikannya?Tumben sekali.”
“Tentu saja.Sebagai
permintaan maafku juga karena sudah membuatmu mabuk berat kemarin malam.”
“Apa aku melakukan hal
yang bodoh?”
“Pikirkan saja sendiri
hahaha.”
“OMO?!
Dia tertawa..” Aku jadi ikut tersenyum.
“Hae Lin?Kamu masih di
sana kan?Jadi,apa oleh-oleh yang kamu mau?”
“Ne Oppa.Bunga Sakura.
Aku suka bunga sakura di Jepang dibanding di Korea.”
“Bunga Sakura? Baiklah..Oppa
harus berangkat sekarang.”
“Ne..Oppa
Joshimhaeyo..Salam untuk member 2PM lain ya..2PM Hwaiting!!”
“Ne..Gomawo..Tut..Tut..Tut..”
“Aigoooo~ aku
benar-benar mengobrol dengan seorang Nichkhun 2PM?!Huwaa..” Aku berteriak
histeris dan melompat-lompat dia atas kasurku. Hariku terasa sangat indah saat
ini.
“Yak?! Hae Lin ah..Kamu
sudah gila teriak-teriak sendiri seperti itu?” Eomma bicara dari ruang tamu.
3 hari kemudian saatnya
2PM kembali ke Korea dari Jepang. Nichkhun juga sudah menghubungiku tadi
pagi,katanya dia akan sampai di Korea pukul 10 dan tiba di dorm pukul 12 siang.
“Seperti pasangan
kekasih baru saja.” ujarku sambil tersenyum.
“Siapa yang seperti
pasangan kekasih baru?”
“OMONA?! Mengagetkanku
saja.Yak bisakah Oppa mengetuk pintu dulu?” Young Dae Oppa tiba-tiba membuka
pintu kamarku. Sangat mengagetkanku.
“Aku curiga kau sudah
mulai gila,menghayal dan bicara sendiri”
“Aku masih normal dan
tidak menghayal Oppa. Tolong keluar,mengganggu kesenangan ku saja kau.”
“Baiklah-baiklah,aku
mengalah saja.Kau tidak berangkat kuliah?”
“Aku ada kelas pukul 3
sore nanti,jadi aku masih punya banyak waktu di rumah.”
*at 11:00 AM*
“Ddrrrttt.. Ddrrrttt..Ddrrrttt..
Ddrrrttt..” ponsel ku bergetar
“Yeoboseyo”
“Hae Lin-i, Oppa sedang
dalam perjalanan ke dorm, tapi hanya sendiri saja. Member 2PM lainnya sedang
mencari makan siang. Kira-kira jam berapa kamu akan sampai?”
“Mungkin pukul 1
Oppa,hari ini aku ada kelas jam 3 sore,jadi aku tidak bisa mampir lama-lama.”
“Baiklah,kabari aku
kalau kamu sudah sampai dorm. Ada baiknya kita makan siang bersama.
Annyeong.Tut..Tut..Tut..”
“Issh,cepat sekali dia
menutup teleponnya. Aku baru bicara beberapa kata padahal.Eh,tunggu dulu, dia
mau mengajak aku makan siang?Woaaah,aku sedang bermimpi pasti sekarang.”
Aku lalu bergegas turun
dan menemui eomma yang sedang memasaka makan siang di dapur.
“Eomma,tolong cubit
pipiku.”
“Eo?Untuk apa eomma
mencubit pipimu?”
“Cubit saja.Aku ingin
memastikan bahwa aku sedang tidak bermimpi.”
“Baiklah..Aigooo~
manisnya anak eomma.” Sambil mencubit pipiku dengan tenaga dalam sepertinya.
“Aaaaww..Apoyo eomma.”
Aku mengusap-usap pipiku yang kesakitan.
“Kan tadi kamu yang
meminta,berarti memang bukan mimpi kan?Memangnya apa menurutmu yang mimpi?”
“Eomma tau? Nichkhun
Oppa akan mengajakku makan siang di dorm 2PM hari ini. Kyaaaaa~” Aku
menjingkrak kegirangan.
“OMO?! Teriakanmu itu
berisik sekali. Siapa yang mengajarimu berteriak seperti itu?”
“Eomma..Weee (mehrong)”
“Dasar kamu. Tapi apa
itu benar?Dalam rangka apa?”
“Dia baru kembali dari
Jepang, mau memberiku oleh-oleh katanya. Aku juga ingin mengembalikan jas
miliknya.”
“Aah,jeongmal? Apa
eomma dapat oleh-oleh juga?”
“Ani..” aku
menggoyangkan hari telunjukku ke kiri dan ke kanan.
“Kalau begitu bawakan
saja makanan ini untuknya,ucapan terimakasih eomma karena sudah merepotkannya.”
Eomma menyerahkan 1 kotak japchae pedas yang baru saja dibuatnya.
“Ne.Aku mau
bersiap-siap dulu ya eomma.”
Setelah
bersiap-siap,membereskan semua buku dan hal-hal yang penting aku segera
berangkat ke dorm 2PM.
“Lebih
baik aku membuat kejutan saja,tidak perlu meneleponnya.” Batinku
Beberapa menit
kemudian,aku sampai di apartemen dorm mereka.Sebelum turun dari mobil,aku
memastikan semuanya sudah sesuai. Tas,bekal,dan jas.
Aku naik ke tempat dorm
mereka berada. Aku ketuk pintunya,tapi tidak ada yang menjawab. Pintunya juga
tidak dikunci,akhirnya aku memutuskan untuk masuk ke dalam.
“Ada orang?” tanyaku
pelan.
Aku mendengar suara
orang berbicara di sebuah kamar, aku beranikan diriku melihatnya,tapi tidak
melihatnya lebih dekat. Setelah kuperhatikan ada Nichkhun dan Ibunya sedang
berdebat dalam bahasa Thailand rupanya.
“Apa?Siapa
yang memberimu ijin untuk mengikuti acara itu?Kenapa tidak berdiskusi dengan
ibu dulu?”
“Mom,aku
melakukan semua ini semata-mata bukan untuk diriku sendiri. Ini demi grupku
juga.”
“Ooh,jadi
menurutmu grupmu itu lebih penting dari pada dirimu sendiri begitu?Apa kamu
memikirkan perasaan calon istrimu?”
“Bukan
begitu,aku tidak mungkin mementingkan kepentinganku di atas kepentingan
grup.Lagipula,aku sudah menandatangani kontrak dan tidak bisa dibatalkan begitu
saja.”
“Baik
kalau begitu.Kapan acara itu akan dimulai?”
“2
minggu lagi.”
“Ibu
akan mengijinkanmu mengikuti acara itu,asal kamu juga mengikuti keinginan ibu.
Bagaimana?Deal?”
“Baiklah.Apa
yang Mom inginkan?”
“Kamu
akan menikah dengan calon istrimu minggu depan.”
“Bruuuaaaaak..” Jas
hitam yang aku pegang terjatuh begitu saja saat aku mendengar pembicaraan
terakhir. Aku benar-benar terkejut Dan itu membuat mereka berdua menoleh ke
arah pintu dan memeriksa apa yang terjadi.
“Hae Lin,sejak kapan
kamu datang?” tanya Ibu Nichkhun
“Hae Lin,kenapa tidak
bilang kalau sudah datang?”
“Maaf..Aku baru saja
datang dan tidak sengaja menjatuhkan jasnya Nichkhun.”
“Begitu rupanya,ayo
masuk dulu.” Ajak Ibunya Khun
“Maaf tante,aku harus
pergi sekarang. Aku ada kelas siang ini dan temanku meminta untuk menjemputnya.
Dan ini,makanan dari ibuku. Aku pamit dulu. Permisi.”
Aku bicara
tergesa-gesa, memberikan bekalnya dan dengan cepat keluar dari situ. Aku bisa
pingsan mendadak kalau terus berada di dalam. Aku merasa kepalaku pusing
mendadak. Secepatnya aku masuk ke dalam mobilku dan menjalankannya,namun
kuhentikan di tepi jalan.
“Nichkhun
Oppa akan menikah?Tamatlah riawayatku.” Aku bicara pada diriku
sendiri.
“Bodohnya
aku berpikiran kalau kami seperti pasangan kekasih baru padahal dia baru sekali
mengantarku pulang ke rumah. Itu pun dalam keadaan mabuk.Bodoh..Bodoh..Hiks.”
Tak terasa air mataku mengalir melalui ujung mata.
“Baru
saja aku merasa seperti di surga bisa mengobrol dengannya lewat telepon,hampir
makan siang dengannya. Sekarang,aku jatuh lagi ke bumi. Aku bermimpi terlalu
tinggi rupanya.hiks..hiks..” Aku membiarkan air
mataku mengalir.
“Sekarang
aku sadar, aku memang bukan siapa-siapanya dan tidak berhak menjadi
siapa-siapanya. Aku hanya seorang gadis bodoh yang mengharapkan orang yang
terlalu sempurna untuk jadi milikku. Huwaaa~ Eommaaaaaa..”
Kali ini aku membiarkan air mataku mengalir deras.
“Benar
apa kata Oppa dan Eomma..Mimpi saja aku memiliki Nichkhun.Lagipula,dia
menganggapku apa sich?Paling hanya sebagai adiknya.Banyak gadis yang jauh lebih
baik dari aku mengantri jadi istrinya di luar sana. Aku?Aku punya apa?Memberinya
hadiah sebagai fans saja aku tidak
pernah.Bodoh..Bodoh..hiks hiks hiks.”
“Oke,aku harus berhenti
menangis sekarang. Aku harus ke kampus dan belajar.Setidaknya tidak ada yang
tau hal ini selain kami ber tiga.” Aku menghapus air mataku.
Aku berusaha untuk
mengemudikan mobil ke kampus. Pasti teman-temanku akan menggosipkan sesuatu
tentang Nichkhun. Acara apa yang dimaksudkannya tadi ya?
*Kyunghee University*
“Hae Lin aah” Choon Hee
teman baikku menyapaku dari tempat parkir kampus.
“Ne?Wae?”
“Kamu kenapa?Matamu
sembab,habis menangis?”
“Ani,mataku kemasukan
binatang saat perjalan ke sini,ini efek obatnya.”
“Ooh begitukah?Yak,apa
kamu tau?Rumornya Nichkhun Oppa kita akan mengikuti acara We Got Married!! Dan
kamu tau siapa pasangannya? Antara Yoona SNSD,Eun Jung T-Ara dan Victoria f(x).
OMO?! Aku sakit hati mendegarnya..Eottokhae?”
“Aah~jadi
WGM ternyata.” Batinku
“Hae Lin,kamu tidak
kaget?”
“Ne?Aku sangat terkejut
tau,makanya aku diam.Tapi baru rumor kan?Belum dikonfirmasi?”
“Rumor itu kan
kenyataan yang tertunda Hae Lin-aah.”
“Sudahlah kita doakan
saja semoga tidak benar.” Aku berusaha mengiburnya.
“Lebih
baik dia ikut WGM daripada harus menikah secara nyata.”
2 hari berlalu aku sama
sekali tidak mau menjawab telepon dan membalas pesan dari Nichkhun. Aku sadar
diri saja kalau dia sebentar lagi akan menikah,jadi untuk apa aku mengejarnya.
Membuat aku terlihat tidak punya harga diri saja.
*At Hae Lin’s Home*
“Waktunya makan malam.”
Teriak ibu dari meja makan. Aku dan Oppa turun ke bawah lalu disusul appa yang
keluar dari kamarnya.
“Woaah~ kita semua
berkumpul di sini? Sangat jarang sekali ini terjadi.” Young Dae Oppa membuka
pembicaraan.
“Eomma,apa hari ini
hari penting?Eomma masak banyak sekali.”
“Ani,kebetulan memang
ada banyak bahan di kulkas,ya sudah eomma buat saja. Ayo semuanya makan.
Setelah makan ada yang ingin eomma bicarakan.”
Setelah makan malam
kami semua berkumpul di ruang tamu.
“Sayang,kamu sudah
menyesuaikan jadwalmu kan untuk acara besok?”
“Sudah sayang.” Jawab
Appa.
“Eomma,apa besok ada
acara penting sampai appa harus menyesuaikan jadwalnya yang sangat sibuk itu?”
tanyaku
“Ne,besok malam kita
akan kedatangan tamu yang sangat istimewa dan tidak akan terjadi 2 kali.”
“Wooaah~ apa ya?Aku
jadi penasaran.” Jawab oppa
“Jadi,kalian berdua
harus sudah pulang sebelum pukul 6 sore..Arraseo?”
“Ne..” jawab kami
serempak.
*Keesokan harinya di
Kyunghee University*
Aku sedang berjalan di
cafetaria dan melihat beberapa gadis sedang menggerubungi sesuatu yang terlihat
sangat penting. Aku mendekat dan mencoba melihat apa yang sedang mereka lihat
dan bicarakan.
“Wooaaah~ Yang benar
keluarga Nichkhun Oppa sedang ada di Seoul? Untuk apa mereka ke Korea? Lengkap
pula semuanya.”
“Aku tidak yakin mereka
ke sini hanya untuk berlibur,pasti ada tujuan lain.”
“OMO?! Mereka keluarga
yang sempurna ya..Semuanya cantik dan ganteng.”
Aku menyelinap ke
tengah-tengah mereka dan bertanya.”Permisi,kalian tau dari mana kalau keluarga
Nichkhun Oppa sedang ada di Seoul?”
“Ini ada beritanya.”
“Ada fans yang berhasil
mengambil gambar mereka semua saat di Bandara tadi.”
“Iya,lihat ini..Sudah
jelas kan mereka pasti keluarganya Nichkhun Oppa.”
“Aah~ Ne..Gomawoyo.”
Dan aku pergi meninggalkan mereka.
“Untuk
apa seluruh keluarganya Nichkhun ada di Korea?”
batinku
“OMO?!” Aku tersentak
kaget sambil menutup mulutku dengan kedua telapak tanganku saat menyadari
sesuatu.
“Jangan-jangan
calon istrinya Nichkhun itu orang Korea.Sungguh beruntung nasibnya.”
Membuat moodku tidak bagus
saja.
*Hae Lin’s House at 5
PM*
“Eomma,aku pulang.”
“Ne.Cepat mandi dan
ganti bajumu ya. Tamu istimewa kita akan datang 1 jam lagi.” Sahut Eomma dari
dapur.
“Ne.” Jawabku singkat.
Setelah aku mandi dan
berpakaian,aku menghampiri eomma yang masih sibuk menata makanan di meja ruang
tamu.
“Eomma..” panggilku
“Ne?”
“Apa eomma tau?Keluarga
Nichkhun Oppa ada di Seoul sekarang.”
“Hmmm?Dari mana kamu
tau?”
“Jadi eomma sudah
tau?Aku tau dari teman-temanku di kampus.”
“Eomma sudah dihubungi
ibunya tadi.”
“Untuk apa ya mereka
semua ada di sini?Semua fansnya sibuk membicarakan hal ini eomma.”
“Kamu ini..Kenapa tidak
tanya langsung saja pada Nichkhun.”
“Eo?Ani.”
“Nichkhun bilang pada
eomma,katanya kamu sulit dihubungi 3 hari ini.Ada apa?Seingat eomma waktu itu
kamu senang sekali mau bertemu dengannya?”
“Aku sibuk eomma.Sudah
jangan dibahas lagi.Aku membantu eomma saja ya.”
“Calon menantu yang
baik ya Hae Lin.” Young Dae Oppa turun dari atas berbaju kotak-kotak merah
hitam rapi.
“Mworago?Calon menantu
kepalamu?!” Aku menatapnya jengkel.
“Young Dae..” panggil
eomma
“Ne eomma kekeke..” Dia
tersenyum.
Sekarang sudah pukul
5.40 belum ada tanda-tanda siapa yang akan datang. Tapi sesaat kemudian...
“Ting tong..Ting
tong..”
“Waaah,tamu kita sudah
datang.” Sahut Young Dae.
“Sebentar..” Sahut
eomma dan langsung membuka pintu.
Aku bersikap biasa saja
saat eomma membuka pintu,namun jantungku langsung berdetak 100 kali lebih cepat
saat aku melihat ibunya Nichkhun muncul di ambang pintu.
“Sawadikab..” sambil
menyatukan kedua telapak tangannya.
“Sawadikab” Balas Eomma
“Silakan masuk.”
Satu per satu aku
melihat mereka masuk.. Ada ayahnya Nichkhun,ibunya,Nichan,Yanin,Cherreen,dan
NICHKHUN.
“Kakaaaak Hae Lin. Aku
rindu sekali padamu.” Cherreen langsung memelukku erat saat melihatku.
“Cherreen,aku juga
merindukanmu.”
“Sawadikab..” Aku
mengucapkan salam pada ibu dan ayahnya Nichkhun.
“Hai Hae Lin, long time
no see.. You look so beautiful tonight.” Sapa Nichan sambil memelukku
“My bigbro,thankyou so
much. And nice to see you here.”
“Hello Hae Lin.” Yanin
menyapaku dan melakukan cipika cipiki.
Dan Nichkhun,dia hanya
tersenyum saja saat melihatku,tapi aku tidak membalas senyumannya,malah
membuang muka. Jadi,sebenarnya sedang apa mereka semua ada di sini?Suasananya
berubah menjadi sedikit tegang malam ini.
“Langsung saja kita
bicarakan tujuan kami ke sini.Karena kita semua sudah bersusah payah untuk
meluangkan waktu,jadi ada baiknya kita langsung saja kan?” Ayahnya Nichkhun
buka suara.
“Baiklah,silakan.”
Jawab Appa.
“Tujuan kami datang ke
sini adalah ingin menjadikan putri anda Lee Hae Lin menjadi menantu di keluarga
kami.” Kata Ayah Nichkhun.
“Mwo?Apa
yang mereka bicarakan?” Aku membatin sambil membelalakkan
mataku saking kagetnya.
“Apa alasan kalian
memilih putri kami?” tanya Appa.
“Kita sudah lama saling
mengenal bukan? Sudah 12 tahun kita sering bertemu dan berbincang. Kami
menganggap Hae Lin seperti anak kami sendiri.” Jawab Ibu Nichkhun.
“Jadi
yang dimaksud ibunya Nichkhun ‘calon menantu’ itu ..AKU?”
aku mematung sekarang.
“Aku juga menyukai kak Hae
Lin tante.” Jawab Cherreen
“Mereka
menyukai aku,bukan berarti Nichkhun juga begitu.Ini tidak bisa
dibiarkan.Memang,aku sangat menyukai Nichkhun,tapi bukan berarti aku ini barang
jaminan.” Aku bicara dalam hati sambil tersenyum pada Cherreen.
“Jadi,Hae Lin apa kamu
menerima Nichkhun?” tanya Nichan.
“Maaf..Aku mau permisi
sebentar. Mom,bisa tolong ikut aku?Sepertinya,posisi pakaianku ada yang tidak
beres.” Aku memberi kode pada Eomma untuk mengikuti aku.
“Baiklah,kalian tunggu
sebentar ya.Ada-ada saja Hae Lin ini.”
“Tidak apa-apa santai
saja. Kami bisa menikmati makanannya dulu tante.” Jawab Yanin.
Lalu aku dan eomma
masuk ke dalam kamar tamu yang terletak di ujung dekat dapur. Setelah aku
memastikan bahwa pintu sudah tertutup rapat aku mulai bicara pada eomma.
“Hae Lin,berikan
penjelasan tentang sikapmu ini.Tidak seperti biasanya.Bukankah seharusnya kamu
senang?Tapi sekarang kelihatannya kamu tidak suka.”
“Eomma,apa eomma tau
tujuan mereka datang ke sini?”
“Ya tentu saja untuk
melamarmu kan?”
“Bukan eomma,Nichkhun
punya maksud tertentu mengapa dia mau menikah dengan aku. Apa eomma tidak
curiga?”
“Eomma tidak mengerti
maksudmu. Memangnya apa maksud tertentunya?Seharusnya kamu menerima lamarannya
saja tadi.”
“Tolonglah aku
eomma.Aku bukannya tidak mau menikah dengannya. Aku mau.Sangat.Tapi kalau untuk
menjadikan aku barang jaminan lebih baik cari orang lain saja.”
“Mworago?Barang jaminan
apa?Bicara apa kamu ini?”
“Aku akan
menjelaskannnya pada eomma nanti. Mereka berpikir,aku tidak mau maksud mereka
sebenarnya,tapi aku tau. Jadi,eomma tolong bantu aku untuk mengulur waktu ya.
Eomma bisa mempertimbangkan untuk menerima lamaran ini setelah mendegar
ceritaku nanti. Tidak mungkin aku membahasnya sekarang,pasti mereka akan
curiga. Yang jelas,Nichkhun menikahi aku bukan karena keinginannya sendiri.”
“Baiklah kalau
begitu,eomma akan membantumu. Sekarang,ayo kita keluar dan temui mereka.”
Lalu kami berdua
kembali ke ruang tamu. Dan kedua keluarga sepertinya sedang asik bercerita.
Nichkhun bahkan tertawa.
“Ah?!Sial,kenapa
dia terlihat sangat menawan saat tertawa seperti itu?”
Batinku sambil menatapnya.
“Maaf telah membuat kalian lama menunggu.” Kata Ibu
“Tidak apa-apa.
Jadi,bisa kita lanjutkan pembicaraan ini?” Jawab Ayahnya Nichkhun
“Sebelumnya ada yang
ingin aku tanyakan pada Nichkhun.” Kata Eomma.
“Silahkan tante.”
“Apa kamu yakin untuk
menikahi Hae Lin?Mengapa kamu memilihnya?Apa karena keluargamu?”
Nichkhun menarik nafas
panjang sebelum menjawab. Sepertinya,dia menyiapkan jawaban yang bagus untuk
membuat eomma terkesan.
“Aku sangat yakin pada
pilihan hatiku tante. Dan sepertinya keluarga memang mendukung aku. Aku
menyukainya sejak pertama kali kami bertemu 12
tahun yang lalu. Entah mengapa,aku yakin kalau dia ada memang orang yang
tepat untuk mendampingi aku.”
“Jawabannya
sangat dramatis sekali.Seandainya,aku tidak mendengar percakapan itu pasti aku
akan terbang saat ini.” Aku menatapnya sinis.
“Benarkah?Apa kamu
mengenal Hae Lin kami?” tanya Appa.
“Ya,aku mengenalnya
dengan sangat baik.”
“Apa kau tau dia itu
anak yang manja,pelupa,cuek,berpikiran negatif,cerewet,tidak sopan dan
pukulannya benar-benar sangat menyakitkan?” tanya Young Dae Oppa.
“Yak Oppa?!” Aku
menatapnya dengan penuh ancaman.
“Nah,lihatkan.” Dia menunjuk
ke arahku.
“Hahahahaha..” Mereka
semua tertawa serempak dan suasana yang semula tegang seketika menjadi cair.
“Aku tau semuanya itu
Young Dae,dan aku akan mencoba untuk memahaminya.” Jawab Nichkhun mantap.
“Wooaah,pandai
berkata-kata juga rupanya Nichkhun Oppa ini.” Aku
bicara dalam hati sambil mengangguk-anggukan kepala.
“Jadi,Hae Lin. Apa kamu
menerima Nichkhun?” tanya Ayah Nichkhun.
“Maaf..Bisakah kalian
memberi aku waktu untuk mempertimbangkan hal yang sangat penting ini?” tanyaku.
“Waktunya sangat
terbatas,apalagi kita sama-sama sibuk kan?” tanya Nichkhun.
“Berikanlah kepastian
pada kami besok Hae Lin.Cukupkan waktu 1 hari untuk berpikir?” Tanya Ibunya
Nichkhun.
“Baiklah..Terimakasih
atas pengertian kalian.” Jawabku.
“Kalau begitu,kami
pamit dulu. Terima kasih atas waktu kalian.” Kata Ayahnya Nichkhun sambil
berdiri dan berjalan ke arah pintu.
“Hae Lin,pikirkanlah
baik-baik hal ini ya? Apapun keputusanmu akan tante hargai. Tante yakin,kamu
akan memilih keputusan yang terbaik untuk hidupmu. Jaga dirimu ya.”
“Baiklah tante.”
Jawabku
“Kakak Hae Lin,aku
harap kamu jadi kakakku juga nantinya.” Cherreen memeluk aku erat. Aku hanya
tersenyum.
“Kami pamit dulu. See
you later as my sister in law.” Nichan berujar.
“Kami pulang ya.” Kata
Yanin.
Nichkhun menatapku
tanpa berkata apa-apa dan sedetik kemudian dia menarik aku ke dalam pelukannya.
Aku hanya diam,tidak membalas pelukannya. Berusaha untuk tetap bernafas dengan
benar dan menjaga jantungku berdetak
secara normal.
“Please be with me.”
Bisiknya terdengar sangat jelas di telingaku. Aku membeku di tempat,tidak bisa
bergerak secara mendadak.
“Hey,kalian ini. Belum
jadi pasangan pengantin sudah mengumbar kemesraan.” Kata Young Dae Oppa.
Nichkhun melepaskan
pelukannya dan tersenyum sangat manis padaku.Tapi aku tetap dalam posisi
seperti itu. Memalukan.
“Akan kubawa adikmu
untuk hidup bersamaku Young Dae ssi.” Jawab Nichkhun.
“Paman,bibi,Young
Dae,dan Hae Lin aku pamit dulu ya.Selamat Malam.”
“Hati-hati di Jalan ya.
Sampai jumpa lagi.” Sahut Appa.
Aku melihat mereka
semua masuk ke dalam mobil dan pergi menjauh dari rumahku.
“Eomma,tolong bantu aku
mencari sesuatu di kamarku ya.” Eomma pasti mengerti maksudku kali ini.
“Ne,eomma ganti pakaian
dulu.”
*At My Room*
“Hae Lin,eomma harap
penjelasanmu akan masuk akal. Karena bila dilihat,sepertinya Nichkhun serius
ingin menikahimu.” Eomma duduk di tempat tidurku.
“Eomma,pikirkan
baik-baik.Apa Nichkhun Oppa itu benar-benar menyukai aku?Coba jawab aku
eomma,apakah dia datang ke acara kelulusan saat aku lulus SMA?Mengirim bunga
satu kali saja saat hari valentine atas namanya atau memberikanku coklat?Jangankan
melakukan hal seperti itu,menghubungiku saja tidak pernah sekalipun.Seenaknya
saja dia memelukku seperti itu tadi. Memangnya aku ini perempuan macam apa?”
Aku mengeluarkan unek-unek yang sedari tadi aku pendam.
“Yak Hae Lin ah kenapa
kamu jadi curhat begitu pada eomma?Bukannya kamu mau menceritakan tujuan lain kenapa
mereka mau menikahkanmu?”
“Aah iya benar juga
eomma. Mianhae aku lupa kekeke.”
“Kamu ini..ckck”
“Eomma ingat waktu aku
akan mengantarkan jas Nichkhun Oppa ke dorm nya?”
“Ne..Kenapa memangnya?”
“Sewaktu aku sampai di
dorm 2PM aku mendengar Nichkhun dan eommanya sedang berdebat masalah pernikahan
eomma.”
“Lalu maksudmu kalau
kamu barang jaminan apa?”
“Jadi begini, Nichkhun
akan mengikuti acara We Got Married yang sedang terkenal sekarang,dan dia tidak
meminta ijin ibunya dulu untuk mengikuti acara itu.”
“Apa hubungannya
denganmu?Kamu menguping yang tidak-tidak rupanya.”
“Eomma dengarkan aku dulu
sampai selesai.”
“Yang membuat aku
menjadi tidak suka padanya adalah dengan menikah denganku Nichkhun Oppa
dijinkan oleh ibunya untuk mengikuti acara itu.Siapa yang tidak kesal kalau
seperti itu jadinya?”
“Jeongmal?Ibunya
Nichkhun bilang begitu?”
“Ne.Aku mendengarnya
dengan sangat jelas.Memangnya dia pikir aku ini apa?Barang jaminan?Seenaknya
saja menempatkan aku dalam posisi seperti itu.Aku kesal,eomma.”
“Kalau ibu jadi
kamu,ibu juga pasti akan merasa sangat sedih kalau diperlakukan seperti itu.
Orang tua mana yang rela anaknya dimanfaatkan demi kesenangan orang lain?
Tapi,apa kamu tidak berpikir hal baiknya?”
“Apa hal baiknya?”
“Kamu akan menikah
dengan Nichkhun Oppa mu itu..Pria yang sangat kamu gilai itu kan?”
“Tapi eommaaaa..Aku mau
menikah dengannya bukan karena dia terdesak. Itu sama saja dia hanya
memanfaatkan aku demi kariernya. Aku ingin menikah dengannya bukan karena
terpaksa.”
“Coba kamu pikir.
Keluarga Nichkhun sangat menyukaimu,mereka menganggapmu seperti keluarganya
sendiri.Kamu juga sudah pernah merasakannya kan? Eomma yakin, Nichkhun mau
menikah denganmu juga bukan hanya karena WGM itu. Kenapa dia tidak mencari yang
lain saja kalau hanya untuk memanfaatkan istrinya kelak? Dan kenapa keluarganya
mendukungmu untuk menjadi bagian dari keluarga mereka kalau anaknya tidak suka?”
Aku terdiam sejenak dan
merenungkan kata-kata eomma.
“Sifat Nichkhun juga
tidak buruk.Dia baik,sopan,ganteng,idola terkenal pula. Ibu mana yang menolak
punya menantu seperti dia?”
“Eommaaaa..Apakah eomma
seorang Hottest juga?” Aku menatap eomma curiga.
“Tidak..Eomma hanya
memberitaumu saja pendapat eomma tentang ceritamu.”
“Begini saja Hae Lin.
Kamu coba saja menikah dengan Nichkhun. Karena satu-satunya cara untuk
membuktikan bahwa kamu hanya dimanfaatkan atau tidak oleh Nichkhun ya dengan
menjalaninya kan?”
“Menikah itu hal yang
sakral eomma. Apanya yang mencoba?” tukasku.
“Kalau kamu tidak
menikah dengan Nichkhun,mana kamu tau kamu hanya dimanfaatkan saja atau tidak
olehnya? Setelah kamu menikah,kamu akan tau apakah dia benar-benar menyukaimu?
Kalau memang benar setelah menikah,kamu diperlakukan tidak sebagaimana
mestinya,tinggalkan saja dia.Eottae?”
“Tapiii..”
“Sudah ya,ini sudah
malam. Besok kita semua harus memulai aktivitas seperti biasa.Eomma sudah
membantumu untuk hal ini. Eomma tidak akan menuntut atau memaksamu. Semua
keputusan ada di tanganmu. Kamu sudah dewasa dan tau apa yang terbaik untukmu.
Eomma hanya minta 1 hal. Pikirkan baik-baik hal ini,jangan sampai kamu menyesal
nantinya. Eomma tidak mau kamu terluka karena pilihan bodohmu itu. Arraseo?”
“Ne eomma,arraseo.” Aku
tertunduk lesu.
“Eomma menyayangimu Hae
Lin. Sini peluk eomma.” Eomma membuka kedua tangannya.
“Eomma,gomawoyo.”
Jawabku
“Hae Lin,anak perempuan
eomma yang manja sudah dewasa sekarang.Waktu sangat cepat berlalu.Tidak terasa
sebentar lagi kamu akan meninggalkan eomma ya.”
“Eommaa..hiks..hiks..”
“Jangan
menangis,memangnya kamu ke pemakaman?Sudah-sudah.” Eomma mengelus kepala dan
pundakku.
“Eomma,tidurlah..Aku
akan memikirkan hal ini dulu. Aku janji tidak akan mengecewakan eomma.” Kataku
sambil melepas pelukan eomma.
“Baiklah,eomma keluar
dulu ya?Mimpi indah.Cup.” eomma mengecup keningku dan pergi keluar kamar.
Aku menatap cermin dan
melihat wajahku.
“Kalau dari wajah,aku
memang tidak secantik Wonder Girls eonniedeul,tapi rupaku tidak terlalu buruk.
Apa aku harus menerima lamarannya?Aku harus bagaimana?Aku hampir gila.” Aku
mengerucutkan bibir dan mengacak-acak rambutku sendiri.
“Aku memang
menyukainya.Sangat.Tapi kalau menikah hanya demi keuntungannya untuk apa aku
melakukannya? Itu sama saja merugikan diri sendiri.”
“Tapi eomma benar,kalau
aku tidak mencobanya mana aku tau?Aaargh,aku bisa gila lama-lama seperti ini?!”
Esok paginya aku
sedikit melupakan hal itu karena tiba-tiba dosen mata pelajaran bisnisku memberikan
kuis mendadak dan harus belajar dalam waktu setengah jam. Sangat sadis.
Kepalaku sampai pusing harus menghapal semua kalimat-kalimat yang rumit itu.
“Drrrttt.. Drrrttt.. Drrrttt..”
Ponselku bergetar tepat setelah kelas usai.
“Nichkhun
Oppa” Itulah nama yang tertera di layar.
“Yeoboseyo.” Jawabku
“Yeoboseyo Hae Lin,kamu
ada dimana?”
“Di kampus.Waeyo?”
“Hari ini ada waktu?Ada
yang ingin aku bicarakan padamu.”
“Aku sibuk..Mianhae.”
“Kalau begitu,biar aku
yang menyusulmu ke Kyunghee.”
“Mworago?Oppa andwae.
Itu sama saja membunuh dirimu sendiri tau.”
“Aku ingin bertemu
denganmu bukan untuk meminta jawabanmu terhadap lamaranku. Aku hanya ingin
meluruskan beberapa hal.”
“Meluruskan?Gawat,apa
dia tau kalau aku menguping waktu itu?”
“Hae Lin,kapan kamu ada
waktu?”
“Pulang kuliah jam 3
sore.”
“Baik kalau
begitu,datanglah ke JYPE building.”
“Ne.”
“Aku
menunggumu.Tut..Tut..Tut..”
“Mwo?Dia
menungguku?Untuk apa?Matilah aku,apa jangan-jangan dia mau menginterogasi
aku?Haaah~ membuatku pusing saja.”
*At JYPE Building pukul
4 PM*
“Annyeonghaseyo.” Aku
tersenyum dan membungkuk saat melihat staff dan kru JYPE di sini.
“Hae Lin ssi,ada apa
kamu ke sini?Mau mendaftar menjadi trainee?” tanya salah seorang staff
“Eo?Aniyo eonni,aku
ingin bertemu seseorang.”
“Nuguya?” tanyanya
“Hae Lin.” Ada yang
memanggil namaku
“Aaah~ Nichkhun ssi
rupanya. Aku tinggal kalian berdua ya.Annyeong.”
Nichkhun lalu
menghampiriku.
“Kenapa tidak bilang
kalau sudah datang dari tadi?”
“Aku baru sampai.”
“Ayo ikut aku.”
Nichkhun menggandeng tanganku,untuk pertama kalinya setelah 12 tahun.
Kami masuk ke sebuah
ruangan yang mirip seperti ruang latihan dance. Untuk apa dia membawaku ke
sini. Aneh.
“Kamu sudah makan?”
Sambil mengajakku duduk di lantai.
“Oppa langsung saja
bicara ke intinya,aku harus pulang.”
“Sepertinya,kamu tetap
pada pendirianmu ya untuk tidak menikah denganku.” Dia tersenyum.
“Mwo?Oppa tau?”
“Aku tidak tau apa yang
kamu dengar dari pembicaraan kami saat kamu mengantarkan jasku dan bekal makan
siang dari ibumu hari itu.”
“Tapi kalau hal itu
mempengaruhi perasaanmu terhadapku,aku perlu menjelaskannya sedikit.”
“Tidak perlu
diungkit,anggap saja aku tidak tau.”
“Tapi itu terbukti
mempengaruhimu kan?Aku menelepon tidak kau angkat,aku mengirim pesan tidak kau
balas.Aku merasa perlu meluruskan satu hal.”
“Aku tidak pernah
berpikir apalagi bermaksud memanfaatkan seseorang untuk mendapatkan apa yang
aku inginkan.Aku bukan tipe orang yang seperti itu,Hae Lin ssi.”
“Kamu tau kenapa aku
membawamu ke sini?”
Aku menggeleng.
“Ini tempat pertama kalinya
kita bertemu setelah tidak bertemu beberapa tahun.Aku langsung mengenalimu saat
itu,karena kamu tetap manis.”
“Aku tau kamu kecewa
dengan apa yang kamu dengar di hari itu. Tapi,aku tidak pernah memiliki niat
untuk melukai siapapun.”
“Oppa..” Aku mulai
merasa tidak enak padanya.
“Untukku,pernikahan
adalah hal yang penting. Aku harus menjalaninya bersama orang yang memiliki
peran penting dalam hidupku. Dan orang itu adalah dirimu.”
“Bagaimana bisa?Kita
kan hanya sebatas saling mengenal bahkan tidak dekat.” ucapku
“Pertama kali kita
bertemu 12 tahun yang lalu. Aku sangat pemalu saat bertemu denganmu. Kamu
begitu manis,sedangkan aku?Sepertinya aku tidak menarik perhatianmu kan?Nichan
jauh lebih baik dari aku pastinya.”
“Oppa,sebenarnya..”
“Iya,aku tau sebenarnya
kamu pun merasa demikian kan?Tidak perlu menjawabnya,dengarkan aku dulu.”
Aku mengangguk. Dan aku
berpikir saatnya untuk diam dan mendengarkan sekarang.
“Aku sedih saat aku
harus bersekolah di Amerika dan jauh darimu. Aku berpikir kalau pasti kita
tidak akan bertemu lagi.Itu pertama kalinya,aku memikirkan seorang gadis.”
“Dan aku dengar dari
ibuku kalau kamu pindah ke Korea. Itu hal terburuk yang pernah aku dengar,aku
merasa menyesal,kenapa aku sangat pemalu terhadapmu.Aku menyesal karena tidak
pernah mau bicara padamu.”
Aku hanya tersenyum.
“Yak?!Kenapa kamu
tersenyum?Kamu pikir ini lucu?”
“Ani,aku hanya tidak
menyangka saja Oppa.” Jawabku sambil tersenyum nakal.
“Akhirnya,aku bertemu
dengan JYP PDnim saat aku menonton festival di LA.Lalu dia menawari aku untuk
menjadi artis.”
“Tadinya,aku ingin
menolaknya karena aku sama sekali tidak berminat menjadi seorang
artis.Tapi,saat aku mengetahui bahwa dia menyebutkan namamu di telepon waktu
itu,aku langsung memikirkan kalau Lee Hae Lin yang sedang bicara dengannya itu
adalah kamu. Padahal kemungkinan benarnya kecil.Itulah,mengapa aku menyetujui
untuk ikut casting di sini. Karena dirimu.” Jelasnya.
“Mungkin kita berjodoh
sampai akhirnya kita bertemu lagi di tempat ini?Setelah menjadi trainee aku
mulai merasa percaya diri dan mencoba untuk mendekatimu kembali.Tapi kamu malah
menjaga jarak denganku.”
“Oppa,bagaimana dengan
Jennifer?” Aku mengungkit masa lalunya
“Kamu tau rupanya..Kamu
benar-benar fansku ya?” Nichkhun menatapku nakal.
“Ani.Semua Hottest di dunia
pun tau hal itu,bukan aku saja.” jawabku
“Aku menyukainya karena
dia mirip denganmu.Tapi dia tidak bisa menyamai dirimu.”
“Dan satu hal lagi Hae
Lin. Semua perkataan yang aku ucapkan kemarin malam di rumahmu,itu jujur dan
murni dari hatiku. Aku tidak merancang kata-kata bagus untuk membuat keluargamu
terkesan terhadapku.”
“Oppa,mianhae..”
jawabku
“Tidak perlu minta maaf
kalau kamu memang tidak bisa menikah dengan aku. Aku tidak bisa memaksamu. Aku
tidak suka pernikahan dilandasi dengan paksaan.”
“Oppa tau kan aturan di
JYPE ini yang melarang artisnya untuk berpacaran,apalagi menikah.”
“Aku tau,itulah
alasannya kenapa aku tidak bisa memberikanmu coklat dan bunga saat hari
valentine,aku takut PD nim tau dan itu akan berdampak buruk bagi member
lain.Aku juga ingin sekali datang ke acara kelulusan SMA mu,tapi aku masih sibuk
sebagai trainee dan tidak punya waktu.”
“OMO?!
Dia bisa membaca pikiranku?” aku membatin.
“Tapi sekarang,semua
larangan itu sudah tidak diberlakukan lagi Hae Lin ssi.”
“Jeongmalyo?Aku baru
tau.” Jawabku.
“Tapi,demi menjaga hati
para fans aku akan melaksanakan pernikahanku diam-diam. Karena kalau
tidak,dapat berdampak buruk juga bagimu.”
“Memangnya aku mau jadi
istrimu?” balasku
Nichkhun hanya
tersenyum tanpa membalas perkataanku.
“Aku punya hadiah
untukmu.” Katanya sambil mengeluarkan kotak hitam segi empat dari kantung
celananya.
“Apa itu?”
“Tadaaaah” Katanya
seraya menunjukkan kalung emas putih dengan liontin bunga sakura.
“Neomu yeppoeyo.”
Jawabku
“Baguskan?Kamu suka?Ini
untukmu.Sesuai janjiku,aku membawakanmu oleh-oleh bunga sakura dari Jepang.”
“Oppa..Gomawoyo.Aku
suka kalungnya.”
“Aku pasangkan untukmu ya?”
Aku mengangguk. Lalu
Nichkhun mendekat dan memasangkan kalung itu di leherku. Setelah selesai
memasangnya,dia menatapku.
“Oppa..Gomawoyo.”
Ucapku seraya membetulkan letak liontin itu di leherku.
Dan tiba-tiba saja
Nichkhun memegang tangan kananku,sontak aku pun melihatnya. Dia mendekati
aku,tangannya mulai bergerak ke belakang menuju punggungku. Wajahnya semakin
mendekat ke arahku,sepertinya aku tau apa yang akan terjadi berikutnya. Aku
memutuskan untuk memejamkan mataku,semakin lama aku bisa merasakan hembusan
nafasnya semakin dekat.
Dan beberapa detik kemudian,bibirnya sudah
menyentuh bibirku. Aku bisa merasakan betapa hangat bibirnya. Aku diam,tidak
membalas. Tapi Nichkhun mulai memainkan bibirnya di bibirku. Dia mulai melumat
bibir atas dan bawahku lalu lidahnya mulai mencoba masuk ke dalam mulutku,tapi
aku tidak mengijinkannya. Aku tidak tau berapa lama aku bisa bertahan tanpa
membalas ciumannya.
Nichkhun tidak
menyerah,dia menekan punggungku dengan tangan kanannya dan sontak membuatku
kaget dan membuka mulut.Itu memberinya akses untuk memperdalam ciuman ini. Aku
tidak sanggup untuk menahannya lagi,akhirnya aku pun membalas ciumannya,aku
mengalungkan tanganku di lehernya,aku balas bermain di bibirnya dan lidah
kamipun saling bertautan menjelajahi rongga mulut kami.
*Hae Lin’s POV End*
*Author POV*
Nichkhun dan Hae Lin
tidak sadar kalau mereka ternyata diawasi oleh member 2PM lain yang menguping
mereka dari luar.
“Woaaah~ Nichkhun hyung
romantis sekali ya?Membuatku iri saja.” Kata Chansung
“Nichkhun hyung
hebat.Sepertinya dia berpengalaman.” Kata JunHo
“Yak?! Kau
ini,berpengalaman apanya,aku bisa lebih hebat darinya.” Sahut Taec
“Sepertinya sebentar
lagi aku akan kehilangan pasanganku.” Kata Wooyoung.
Dan semua member
menatap ke arahnya.
“Yak?!Mworago? Kamu
cemburu Wooyoungie?” sahut Jun.K
“Sssssttt,kecilkan
sedikit suaramu hyung,nanti mereka dengar.” Jawab Chansung.
“Yak?! Chansungie
jangan dorong-dorong. Nanti pintu ini akan roboh.” Kata Taec.
“Aku tidak mendorong
hyung. Wooyoung yang mendorong.”
“Enak saja kamu menuduh
aku,Junho tuch yang seenaknya saja mendorong aku.”
“Lhoo?Kok jadi aku?
Jun.K hyung,jangan bersandar padaku.”
“Yak?!Yak?! Sepertinya
gagang pintu ini akan copot dari engselnya sebentar lagi.Matilah kita semua.”
Kata Taec
*Author’s POV End*
*Hae Lin’s POV*
Beberapa saat kemudian
kamipun akhirnya melepaskan ciuman itu sebelum kami berdua kehabisan nafas. Kami
saling menatap dan tersenyum.
“Ini pertama kalinya
kan untuk kita?” tanya Nichkhun.
“Pertama kali untukku.”
Jawabku
“Pertama untukmu? Tapi
tadi kamu sangat hebat.”
“Yak?! Membuatku malu
saja kau Oppa.”
“Jadi,bagaimana?Kamu
akan menikah denganku kan?” tanyanya
“Ooh,jadi yang tadi itu
merayuku rupanya?” aku mengangguk-angguk.
“Bisa dibilang
begitu.Jadi,apa jawabanmu?”
“Aku tidak......”
“Gubraaaaaak.”
Terdengar suara pintu terbuka dan aku melihat member 2PM semuanya terjatuh
diambang pintu.
“Yak?!Apa yang kalian
lakukan di situ?” tanyaku.
“Tidak ada.Tidak ada.”
Semuanya saling menggerakan tangan ke kuiri dan ke kanan.
-TO
BE CONTINUED-