"Hyun Sub,ayo bicara.Jangan buat kami khawatir."kata NichKhun yang kali ini tampangnya benar-benar khawatir.
"Apa perutmu sakit?"tanya Woo Young.
Aku mengangguk pelan.
"Sebaiknya kita bawa ke rumah sakit saja."kata kak Jun Su
"Dudukan dulu dia di sofa."kata Ibu.
Lalu kak Jun Su mengangkatku ke sofa dan mendudukanku di situ.
"Jun Su,kau siapkan mobil.Ibu harus menyiapkan air madu hangat dan pakaian serta selimut untuk Hyun Sub."suruh ibu.
"Bibi,air madunya biar aku saja yang siapkan."kata Victoria
"Bawa mobilku saja Hyung."sahut Woo Young.
"Baiklah kalau begitu,terima kasih ya Woo Young dan Victoria."jawab Ibu
Lalu ibu pergi ke atas,Victoria ke dapur dan Kak Jun Su ke teras.
Tinggal aku,NichKhun,dan Woo Young saja yang ada di ruang tamu.
Suasana menjadi agak tegang.Aku masih meringis kesakitan sedangkan mereka berdua malah saling bertatapan.
Akhirnya NichKhun duduk di sampingku meletakkan kepalaku di pundaknya sambil memegang tanganku.Aku kaget,seharusnya kan Woo Young yang berbuat seperti itu.Mungkin Woo Young merasa tidak enak karena NichKhun lebih tua darinya.Ya,aku yang mengalami itu,tidak bisa berbuat apa-apa karena memang aku tidak bisa tahan dengan rasa sakit di perutku ini.
Aku melihat Woo Young yang pada saat itu memperlihatkan ekspresi tidak suka.
Lalu ibu turun dari atas dan Victoria sudah kembali dengan membawa sebotol air madu hangat.Dan kak Jun Su juga kembali sambil berkata,"Mobilnya sudah siap."
"Sebaiknya kita gendong saja dia.Sepertinya Hyun Sub sudah tidak kuat jalan."kata Victoria
"Baiklah,aku saja yang menggendongnya."kata NichKhun.
Lalu NichKhun menggendongku di punggungnya.
"Astaga,ibu lupa mengambil Hp."kata ibu
"Berikan saja baju hangat Hyun Sub padaku bibi.Aku yang akan menyelimutinya."kata Woo Young.
"Ini,terimakasih ya Woo Young."jawab Ibu.
Kemudian Woo Young langsung menyelimuti aku dengan selimut dan baju hangat yang tadi diberikan ibu.
"Ayo,semuanya masuk ke mobil."kata kak Jun Su
Lalu semuanya jalan ke mobil yang sudah disiapkan kak JUn Su tadi.
Jujur,aku senang bisa digendong oleh NichKhun.Aku yakin pasti sekarang dia bisa merasakan detak jantungku.Aku merasa nyaman berada di dekatnya,apalagi aku benar-benar dekat dengannya sekarang.
Aku mulai merasa bersalah pada Woo Young.Maafkan aku ya Woo Young,sepertinya aku bukan orang yang tepat untukmu.
Lalu ibu kembali dan kami semua naik ke mobil.
Kak Jun Su dan Woo Young di depan,aku,ibu ,dan victoria di tengah dan NichKhun di belakang.
Di mobil,aku hanya diam.Yang lain juga jadi membisu,serasa tegang sekali di dalam mobil.
Akhirnya kami pun tiba di rumah sakit,aku langsung dibawa ke dalam ruang UGD.
Kemudian aku ditidurkan di ranjang pasien.Lalu ada seorang suster jaga datang mendekati kami dan berkata,"Maaf,ruangan ini tidak boleh terlalu ramai,karena akan mengganggu pasien,yang tidak berkepentingan harap mengunggu di ruang tunggu saja.Terima kasih."sambil tersenyum.
"Kebetulan,aku paling takut melihat jarum suntik,jadi sebaiknya aku menunggu di luar saja."kata Victoria
"Baiklah,kalau begitu ayo kita keluar."kata kak Jun Su sambil menepuk pundak Victoria dan Woo Young.
"Tapi hyung,aku.."kata Woo Young
"Sudah,sebaiknya kita keluar saja,tidak enak juga kan sama susternya."kata Kak Jun Su
Dan akhirnya Woo Young keluar sambil menunduk,Kak Jun Su melihatku dan tersenyum.Aku tidak mengerti arti senyumannya tadi.
Di dalam UGD,tinggal aku,NichKhun,dan Ibu.
Tak lama kemudian,ada dokter yang datang memeriksaku.
"Nona Kim,coba buka mulutmu.Aaahhh."kata dokter Jung.
Aku menurut saja apa katanya.
"Nah,sekarang kalau kau merasa sakit di bagian yang saya tekan mengangguk ya."katanya lagi.
Kemudian Dokter Jung menekan bagian tengah agak ke kiri perutku.
"Apa di sini sakit?"tanyanya
Aku mengangguk,memang bagian itu sakit sekali.
"Baiklah.Nyonya Han,bisa bicara sebentar di luar?Nona Kim,anda tunggu di sini dulu ya,mungkin sebentar lagi akan ada suster jaga yang akan menemuimu untuk memberi obat penahan rasa sakit."kata Dokter Jung.
Aku mengangguk pelan.Astaga,aku benar-benar tidak tahan dengan rasa sakit ini,akhirnya aku menggenggam besi ranjang untuk menahan rasa sakitnya.
NichKhun yang melihat ini,langsung mendekatiku lalu mengulurkan tangannya padaku dan berkata,"Kalau kau merasa sakit,genggam saja tanganku."sambil tersenyum sangat manis.
Karena aku malu,mungkin lebih tepatnya gengsi,aku tidak mau melakukan itu,aku hanya geleng kepala saja.
Akhirnya NichKhun lah yang menggenggam tanganku lebih dulu sambil tersenyum melihatku.
Aku menggenggam tangannya erat,menandakan bahwa rasa sakitku ini memang tidak tertahankan.Padahal sich,emank pengen..hehe
Tak berapa lama kemudian,ada suster jaga yang masuk ke dalam ruangan.
"Nona Kim Hyun Sub?"tanyanya
Aku mengangguk.
"Yang aku dengar kau terkena alergi usus ringan ya?Tadi dokter Jung memberitauku untuk menginfusmu agar cairan obatnya bisa masuk supaya rasa sakitmu bisa berkurang."katanya lagi.
"Baiklah"jawabku singkat.
Uhh,aku paling tidak suka jarum suntik,sangat menyakitkan jika masuk ke dalam tubuhku.
Lalu suster mulai mensterilkan tanganku,saat aku melihat jarum infusnya,aku langsung memalingkan wajahku.
NichKhun yang melihat itu bilang,"Kalau kau takut,genggam saja tanganku lebih erat,tidak apa-apa."sambil tersenyum.
Kemudian,jarum suntiknya mulai masuk ke dalam tanganku.Aku memejamkan mataku menahan rasa sakit.NichKhun langsung menggenggam tangannya lebih erat,lalu jarumnya mulai masuk lebih dalam lagi ke dalam urat nadiku.Aku jadi menggenggam tangan NichKhun sangat erat,karena jarumnya membuatku ngilu.Aku membuka mata,air mataku mulai menetes.Dan untuk yang ketiga kalinya jarum itu masuk lagi benar-benar ke dalam urat nadiku.Aku menangis,karena rasanya sakit sekali,sangat sakit dan pedih.Akhirnya sudah terpasang jarumnya di tanganku.Suster pun keluar dan bilang kalau ia akan kembali lagi untuk memberiku cairan penahan sakit.
Saat aku membuka mata dan meneteskan air mata,kulihat wajah NichKhun sangat cemas dan takut.
"Jangan menangis Hyun Sub.Hatiku sakit melihat kau menangis."katanya sambil menghapus air mataku.Tampangnya benar-benar memperlihatkan ekspresi sedih yang mendalam.
Bukannya berhenti,air mataku malah mengalir lebih deras lagi.
"Sudah,jarumnya sudah masuk kan?sebentar lagi suster kembali dengan obatnya."katanya menghapus air mataku lagi.
Aku menunduk sambil menangis.Lalu NichKhun tiba-tiba memelukku dan berkata,"Tidak apa-apa,jangan takut ya.Ada aku di sini."
Huuuwwwaaa,tangisku semakin menjadi-jadi.Aku menangis dalam pelukkan di pundaknya.Bukan karena rasa sakit dari perutku,tapi dari hatiku.Andai NichKhun tau waktu itu aku menangis seharian karena dirinya,mungkin dia akan merasa sangat bersalah padaku.
"Tenang Hyun Sub.Aku tidak bisa melihatmu menangis seperti ini.Sangat membuat aku khawatir."katannya sambil mengelus kepalaku.
Setelah tangisku agak mereda,NichKhun melepaskan pelukannya dan menghapus air mataku sambil berkata,"Tenang ya,ada aku yang menjagamu di sini."
Aku mengangguk pelan.
Kemudian ada suster jaga yang masuk sambil membawa cairan dan jarum suntik lagi.
Ahh,pasti akan sakit seperti tadi lagi jika cairan itu masuk ke dalam selang infusku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar